178 - Meski mendapat titipan pengelolaan hotel dari sang mertua, tak lantas menjadikan Bambang Sulistiyono menggantungkan hidup dari sana. Dia tetap bekerja sebagai satpam sembari terus menimba ilmu entrepreneurship.
ROMBONGAN Bank Indonesia (BI) meluncur ke kantor Kecamatan Sangkapura. Ada empat mobil beriringan. Para petugas itu bertugas melaksanakan penukaran uang. Bukan hanya pejabat BI, rombongan juga diikuti pejabat Bank Jatim Cabang Bawean.
Sebuah Toyota Fortuner menjadi armada terdepan. Deputi Direktur BI Perwakilan Jatim Syarifuddin Bassara menjadi salah satu pejabat yang merasakan keistimewaan penyambutan tersebut. ”Ini mobil Mas Bambang sendiri, baru mendarat di Bawean selama seminggu,” kata salah seorang staf perempuan Bank Jatim Cabang Bawean. Bambang yang saat itu mengemudi hanya membalas dengan senyum tipis.
Bambang memang tengah berbahagia. Maklum, pria 27 tahun tersebut sudah lama mendambakan bisa membeli mobil. Baru kali ini angan-angannya tercapai.
“Suami Intan Liana itu menjelaskan, mobil tersebut bakal digunakan untuk operasional antar jemput tamu yang datang dari Pulau Jawa. Terutama para pejabat penting yang berkunjung ke Pulau Putri. ”Harganya murah kok. Ini rencananya untuk usaha,” ujar Bambang lirih.
Secara kasatmata, Bambang seperti petugas satpam pada umumnya saat bekerja. Santun dan berbadan tegap. Karena pekerjaannya bertugas di pintu masuk bank, dia harus selalu tersenyum.
”Penampilan Mas Bambang itu menipu, asline lho sugih,” ungkap salah seorang rekannya. Lagi-lagi Bambang hanya menanggapi dengan senyuman.
Ya, Bambang dan istrinya merupakan pemilik Hotel Intan. Hotel dengan 15 kamar itu merupakan primadona di Bawean. Tempat peristirahatan tersebut tergolong paling ramai dikunjungi wisatawan.
Apalagi, jumlah turis Pulau Bawean memang terus menanjak. Sehari tercatat lebih dari 200 turis yang datang ke pulau dengan jumlah penduduk sekitar 70 ribu jiwa tersebut. Mereka tidak hanya datang dari Indonesia dan negara ASEAN. Ada pula wisatawan dari Australia, Kanada, dan Eropa. Sayangnya, hal itu masih belum diimbangi pertumbuhan bisnis di bidang wisata.
Pulau yang berjarak 120 kilometer dari Gresik tersebut tidak banyak memiliki hotel. Jumlahnya tidak lebih dari sepuluh. Vila dan resor belum ada. Tidak heran, peluang usaha perhotelan cukup besar.
Secara geografis, lokasi hotel milik Bambang cukup strategis. Hotel yang dibangun pada 2004 itu terletak paling dekat dengan pelabuhan. Fasilitas di kamar cukup memadai. Paling tidak, setiap kamar sudah dilengkapi AC dan televisi.
Bambang mengakui, seiring dengan perkembangan Bawean, hotelnya sering menolak tamu. Keterbatasan kamar menjadi persoalan utama. Kondisi paling terasa saat musim liburan dan kunjungan pejabat dari Pulau Jawa. Hotel langsung penuh karena dipesan untuk satu rombongan.
”Saya dan istri telah bersepakat kamar disewakan Rp 250 ribu untuk semalam,” tuturnya. Meski terbilang murah, hasilnya besar. Saat kondisi ramai, hotel tersebut bisa menghasilkan lebih dari Rp 50 juta per bulan. Jika ditaksir, penghasilan Bambang bisa melebihi kepala kantornya.
Lalu, bagimana ceritanya Bambang bisa memiliki hotel? Karena menikah. Pria kelahiran 14 Maret 1989 itu tercatat masuk ke Bank Jatim Cabang Bawean pada 2011. Saat itu dia masih bujangan. Bambang lantas berkenalan dengan Intan Liana. Setelah dekat, keduanya menjalin asmara. Intan sendiri menyatakan simpatik dengan sikap suaminya. Putri salah seorang saudagar Bawean tersebut optimistis dengan masa depannya. Mereka berdua pun melangsungkan pernikahan pada 2014.
Suatu ketika, mertuanya mengajak ngobrol soal hotel milik mereka. Ayah dan ibu mertuanya berniat menyerahkan pengelolaan Hotel Intan kepada Bambang dan sang istri, Intan. Penghobi sepak bola itu dipercaya penuh mengembangkan hotel. ”Saya langsung berdiskusi dengan istri. Kami menganggap sebagai amanah dan sepakat untuk menerimanya,” cerita pria kelahiran Sangkapura tersebut. Bambang dan istrinya langsung mengambil alih kebijakan hotel. Mereka membenahi sistem pelayanan. Beberapa infrastruktur baru dibangun.
Perbaikan kamar-kamar hotel juga dilakukan demi kenyamanan pengunjung. Mereka juga gencar berpromosi. Terutama bagi wisatawan yang melewati jalur pelabuhan.
Meski sudah dipercaya mengelola hotel, Bambang tetap rendah hati. Pengelolaan hotel lebih banyak ditangani Intan. Dia tidak lantas berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Sesekali, dia memberikan masukan saat libur bekerja. ”Saya ingin tetap bekerja. Selagi muda, kerja keras itu penting,” tegasnya.
Bambang mengatakan tidak malu menekuni pekerjaannya sebagai petugas keamanan. Hal itu justru menjadi upaya lain mempromosikan bisnisnya. Sasarannya teman-teman dari rekanan bank tempatnya bekerja.
Di tangan pasangan tersebut, Hotel Intan semakin maju. Bambang tengah melakukan persiapan untuk membuka cabang. ”Tanahnya sudah ada, sekarang masih proses perencanaan,” jelasnya. Menantu H Toyib tersebut berharap impiannya membuka hotel baru bisa terlaksana tahun ini.
sumber : pojoksatu.id