178 - Meski sudah wafat, kisah hidup KH Abdurrahman Wahid, karib disapa Gus Dur tak pernah hilang. Penuh canda sarat makna, Gus Dur bisa membawa orang melihat persoalan berat dalam perspektif berbeda.
Salah satunya adalah pengalaman Gus Dur muda saat mengejar dua orang maling di sebuah Pondok Pesantren di Jombang.
Kisah yang dikutip dari laman nu.or.id, menceritakan Gus Dur kala itu mondok di Tambakberas bersama dengan teman akrabnya, KH Afandi Abdul Muin Syafi'f. Diceritakan Abah Affandi sering di ajak Gus Dur ngopi di warung yang cukup jauh dari lokasi Ponpes.
Kala itu sudah hampir tengah malam. Jam menujukan pukul 23.00. Mereka kemudian memutuskan pulang ke pondok sekitar pukul 01.00 dinihari.
Cara Gus Dur Usir Maling
Suatu saat, sepulang dari ngopi dan sampai di area pondok, Abah Afandi melihat sesuatu yang mencurigakan. “Gus, ada dua orang lebih di sana. Sepertinya pencuri mau memanjat pagar pondok, sampean kejar Gus," katanya kepada Gus Dur.
Dengan santai Gus Dur menjawab, “Sampean saja yang mengejar”. Saling menyuruh atau meminta siapa yang di depan ini berlangsung berulang-ulang, suara pun semakin keras diantara keduanya.
Sampai pada akhirnya sang pencuri tahu ada orang, dan melarikan diri.
Gus Dur pun tertawa terkekeh-kekeh, sambil bilang....selengkapnya baca di sini
Salah satunya adalah pengalaman Gus Dur muda saat mengejar dua orang maling di sebuah Pondok Pesantren di Jombang.
Kisah yang dikutip dari laman nu.or.id, menceritakan Gus Dur kala itu mondok di Tambakberas bersama dengan teman akrabnya, KH Afandi Abdul Muin Syafi'f. Diceritakan Abah Affandi sering di ajak Gus Dur ngopi di warung yang cukup jauh dari lokasi Ponpes.
Kala itu sudah hampir tengah malam. Jam menujukan pukul 23.00. Mereka kemudian memutuskan pulang ke pondok sekitar pukul 01.00 dinihari.
Cara Gus Dur Usir Maling
Suatu saat, sepulang dari ngopi dan sampai di area pondok, Abah Afandi melihat sesuatu yang mencurigakan. “Gus, ada dua orang lebih di sana. Sepertinya pencuri mau memanjat pagar pondok, sampean kejar Gus," katanya kepada Gus Dur.
Dengan santai Gus Dur menjawab, “Sampean saja yang mengejar”. Saling menyuruh atau meminta siapa yang di depan ini berlangsung berulang-ulang, suara pun semakin keras diantara keduanya.
Sampai pada akhirnya sang pencuri tahu ada orang, dan melarikan diri.
Gus Dur pun tertawa terkekeh-kekeh, sambil bilang....selengkapnya baca di sini