178 - Adzan dan iqamat adalah dua hal yang disunahkan untuk dikumandangkan ketika akan menyambut sholat lima waktu. Sholat sunnah seperti sholat Idul Fitri dan Idul Adha tidak diperbolehkan untuk dikumandangkan Adzan dan iqamat.
Adzan dan iqamat juga disunnahkan pada saat waktu-waktu yang diperlukan seperti mengadzani telinga orang yang sedang dalam keadaan sangat berduka, orang ayan, orang yang sedang emosi, dan orang yang buruk perangainya karena pengaruh.
Selain itu, Adzan dan Iqamat juga disunnahkan untuk dikumandangkan pada bayi yang baru lahir. Biasanya bayi yang baru lahir ke dunia akan dikumandangkan adzan pada telinga bagian kanan, sedangkan Iqamah dikumandangkan pada telinga kiri.
Hal ini dilakukan sesuai sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan harapan anak tersebut dapat menjadi anak yang sholeh dan sholeha. Tapi ternyata mengumandangkan adzan dan iqamat juga tak sekedar menjalankan sunnahnya Rasulullah. Kegiatan ini ternyata juga dapat memberi pengaruh baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ulama cendekiawan muslim dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, DR. Karyono Ibnu Ahmad mengatakan bahwa suara adzan yang dikumandangkan di telinga kanan akan dapat merangsang saraf kecerdasan bayi untuk berfikir. Sedangkan iqamah yang dikumandangkan di telinga kiri, dapat merangsang kecerdasan emosi atau rasa si bayi.
Namun dalam penelitian lain, aktivitas ini juga dapat memberikan dampak positif untuk membangun kecerdasan spiritual pada anak. Pasalnya, bayi merupakan waktu paling baik yang mampu menerima informasi dengan mudah. Informasi agama yang dikumandangankan lewat adzan dan iqamat dapat disimpan dengan baik didalam otak dan akan mencuat kembali saat ia sudah mempelajari agama ketika sudah bisa berinteraksi.
Ada sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada seorang bayi pun dari anak Adam yang terlahir kecuali ia pasti mendapat tusukan dari setan sehingga bayi itu menangis dan menjerit karenanya, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa as).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda : “Jeritan bayi ketika lahir adalah karena mendapat tusukan setan.” (HR. Muslim).
Dari hadits di atas dijelaskan bahwa semua manusia, entah itu orang tuanya muslim atau tidak, ketika bayi lahir maka akan didatangi setan dan diganggu pada saat dilahirkan. Datangnya setan pada saat itu adalah untuk menancapkan tusukan ujung jarinya pada kedua mata anak Adam.
Setan Mencari Pengikut
Tujuan setan menusukkan jarinya tersebut adalah setan berharap kelak di kemudian hari, anak Adam tersebut menjadi pengikut setianya. Matanya tidak bisa “MELIHAT” dengan benar antara yang baik dan yang jahat.
Kebaikan akan tampak menjadi bayang-bayang yang samar sehingga ia akan enggan menuju ke arah kebaikan tersebut. Kejahatan akan tampak seperti kilauan cahaya yang snagat meggiurkan sehingga ia akan berlari untuk menyongsongnya.
Oleh karena itu, Rasululah SAW memberi tuntunan kepada umatnya agar terhindar dari gangguan setan pada saat bayi dilahirkan yaitu :
Dengan diazani pada telinga kanannya dan diiqamatkan pada telinga kirinya.
- Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ajarkanlah kalimat ‘Laa ilaaha Illallahu’ kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar.” (HR. Al-hakim).
- Rasulullah SAW juga bersabda : “Barang siapa yang mendapati seorang bayi yang dilahirkan, kemudian diazankan di telinga kanannya dan diiqamatkan di telinga kirinya, maka ia tidak akan diganggu oleh Ummu Shibyan (setan yang selalu mengganggu anak kecil).” (HR. Ibn Sunny dari Hasan ibn Aki ra). Menurut Rasululah SAW, setan akan ketakutan dan berlari sejauh-jauhnya apabila mendengar suara azan.
Hal kedua yang bisa dilakukan pada bayi yang baru lahir adalah dengan dibacakan surat Al Ikhlas pada kedua telinganya.
- Imam Muhyiddin ABi Zakaria Yahya dalam kitabnya Al Adzkar Al Nawawiyyah menjelaskan bahwa Rasullah SAW membacakan surat Al khlas pada telinga anak yang baru dilahirkan.
- Dengan mendoakan bayi yang baru dilahirkan. Untuk meghindari bisikan setan pada bayi adalah dengan membacakan Surat Ali Imran ayat 36 dengan maksud untuk memohonkan perlindungan Allah SWT untuk anak yang baru dilahirkan agar terhindar dari godaan setan yang terkutuk.
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya : Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.”
Doa keselamatan dan perlindungan untuk anak.
“Ya Allah, kumohon perlindungan kepada-Mu untuk anak ini dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan dan kesusahan, dan dari pandangan mata yang menyakitkan.” (HR. Bukhari).
sumber : okezone.com | lintasberita.web.id