178 - Sebuah kabar mengejutkan datang dari sejumlah situs pengamatan fenomena alam. Dikabarkan 10 hingga 17 Juni 2016 bumi akan mengalami kegelapan total.
Ralfh Johnfred menulis kabar ini di blog dan akun media sosialnya, 26 April 2016 lalu. Dia mengklaim kabar ini langsung dikutip dari pemberitaan yang dirilis NASA.
Tulisan Ralfh juga memuat pernyataan bahwa pengumuman fenomena ini diungkap dalam konferensi pers di Menlo Park, California, NASA mengkonfirmasi bahwa Matahari tak akan menampakkan dirinya di Bumi selama 8 hari.
Dikutip dari International Business Times, Rabu (4/5/2016), menurut peringatan yang ditulisnya, peristiwa tersebut juga akan mengakibatkan dunia mengalami krisis listrik, di mana penjualan berbagai macam alat penerangan akan meledak di pasaran. Pria itu juga mengklaim, pada hari ke lima terdapat peningkatan jumlah orang yang melakukan bunuh diri.
Ramos Ecle mengaku tak membuat berita tersebut dan hanya menyebarkannya kembali, namun ia tak menyebutkan sumber aslinya. Ia berkata bahwa terhalangnya sinar Matahari diakibatkan karena badai Matahari yang menyebabkan debu dan puing-puing angkasa luar dan memblokir 90 persen cahaya ke Bumi.
Dikutip dari International Business Times, Rabu (4/5/2016), dalam peringatan yang ditulis dalam Facebook-nya, ia juga mengklaim telah menghubungi Juru Bicara NASA, Charles Frank Bolden dan berkata bahwa Bolden tak bereaksi apa-apa.
Sebuah website yang membantah hoax dan rumor, Wafflesatnoon, berkata bahwa badai Matahari tak menyebabkan Bumi gelap gulita, walaupun hal tersebut dapat menyebabkan matinya aliran listrik karena rusaknya transformer listrik.
Wafflesatnoon juga berkata bahwa NASA tak dapat memprediksi terjadinya badai matahari, karena fenomena tersebut membutuhkan waktu 18 jam untuk mencapai Bumi.
Dilansir dari skymetweather.com, sebelumnya sebuah rumor juga tersebar dan mengatakan bahwa Bumi akan mengalami kegelapan selama 15 hari pada November 2015. Namun, kabar burung tersebut tak terbukti.
sumber : forum.merdeka