178 - Penyidik kepolisian Polda Metro Jaya diklaim sudah menemukan alat bukti racun sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier Grand Indonesia.
Klaim tersebut disampaikan Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Waluyo Yahya.
Menurut dia, hal itu terlihat dari berkas perkara penyidik polisi yang kini sedang diperiksa jaksa peneliti.
“Sudah ada benang merahnya sekarang. Sudah ada alat bukti yang mengarah ke sana (Jessica membawa Sianida),” kata Waluyo ketika dihubungi Warta Kota, Jumat (29/4).
Menurut Waluyo, alat bukti baru yang diserahkan penyidik polisi berbarengan dengan penyerahan berkas perkara hasil perbaikan, di antaranya ada sebuah surat.
Namun, saat ditanya apakah alat bukti surat itu diduga terkait pembelian racun Sianida yang dibawa Jessica, Waluyo enggan menerangkannya.
Tapi dia mengatakan bahwa kini segalanya makin jelas dan berkas perkara itu kemungkinan besar akan diterima atau dinyatakan P-21.
“Minggu depan kepastiannya,” kata Waluyo.
Sebelumnya, polisi menyerahkan berkas perkara perbaikan pada dua pekan lalu dan kini masih diperiksa jaksa peneliti. (ote)
Celana Dalam
Misteri pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) yang ditemukan tewas karena minum es kopi vietnam di Kafe Olivier di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pelan-pelan mulai terungkap.
Polisi menduga pelaku menyembunyikan racun sianida di celana dalam.
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya kini sedang mencari celana dalam yang saat kejadian dipakai pelaku.
Namun, siapa penyimpan dan penuang racun sianida itu ke es kopi Mirna, belum diungkap polisi.
Sumber Warta Kota menduga, kematian Mirna melibatkan pelaku yang memiliki hubungan khusus dengan korban.
Berdasarkan informasi yang berkembang di kalangan wartawan, kematian Mirna karena didasari rasa cemburu pelaku terhadap korban yang menikah dengan orang lain.
Sumber itu menyebutkan, indikasi korban dibunuh pelaku yang cemburu disebutkan bahwa sebelum menemui ajalnya, Mirna sering mendapat teror melalui pesan singkat (SMS) maupun telepon.
Sumber : forums.merdeka.com