178 - Alangkah indahnya pernikahan di bawah naungan iman. Ia menuntun dua jiwa untuk saling cinta, saling berkasih sayang, saling melengkapi dan saling menguatkan.
Pernikahan di bawah naungan iman tampak pada aktifitas bersama yang dilakukan oleh pasangan suami istri. Mereka bukan hanya menyatu dalam hubungan biologis dan materi, tetapi juga menyatu dalam perbaikan kualitas ruhiyah dan ibadah. Maka dalam pernikahan di bawah naungan iman, pasangan hidup juga memiliki peran memotivasi dan menginspirasi. Bersinergi dalam ketaatan dan ketaqwaan. Salah satunya, shalat tahajud atau qiyamul lail.
Shalat tahajud akan membuat pelakunya mencapai kedudukan yang terpuji. Di sisi Allah. Di dunia ini hingga di akhirat nanti.
Rasulullah mengajarkan kepada setiap pasangan pernikahan di bawah naungan iman untuk saling membangunkan agar keduanya bisa shalat tahajud. Dan beliau mendoakan pasangan itu dengan doa yang luar biasa, yang sebenarnya dicari-cari dan dirindukan oleh setiap orang dalam kehidupan pernikahan.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Inilah doa Rasulullah. Semoga Allah merahmati suami yang shalat malam lalu membangunkan istrinya untuk shalat pula. Semoga Allah merahmati istri yang shalat malam lalu membangunkan suaminya untuk shalat pula. Karena kedua pasangan pernikahan di bawah naungan iman biasa saling membangunkan untuk shalat malam, keduanya-duanya didoakan oleh Rasulullah. Dan doa Rasulullah pasti dikabulkan oleh Allah. Sehingga bisa dipastikan, mereka berdua akan mendapat rahmat dari Allah.
Rahmat atau rahmah itu luas. Secara sederhana artinya adalah kasih sayang Allah. Tetapi dalam bab pernikahan, rahmah juga berarti kasih sayang antara suami istri karena kasih sayang Allah. Artinya, mereka menjadi semakin cinta, bukan karena pertimbangan fisik dan kecantikan, tetapi karena sudah ditiupkan ruh kasih sayang Allah. Kita lihat istilah Al Qur’an dalam tujuan pernikahan: sakinah, mawaddah wa rahmah. Mawaddah adalah cinta dengan alasan fisik, yang membuat seorang suami berhasrat dan bersyahwat pada istrinya, yang membuat istri berhasrat dan bersyahwat pada suaminya. Sedangkan rahmah adalah cinta yang lepas dari pertimbangan fisik. Dan inilah yang melanggengkan pernikahan hingga ujung usia, meskipun suami istri telah menjadi kakek nenek yang tidurnya saling memunggungi.
Betapa indahnya pernikahan di bawah naungan iman…
Sumber : bersamadakwah.net
Pernikahan di bawah naungan iman tampak pada aktifitas bersama yang dilakukan oleh pasangan suami istri. Mereka bukan hanya menyatu dalam hubungan biologis dan materi, tetapi juga menyatu dalam perbaikan kualitas ruhiyah dan ibadah. Maka dalam pernikahan di bawah naungan iman, pasangan hidup juga memiliki peran memotivasi dan menginspirasi. Bersinergi dalam ketaatan dan ketaqwaan. Salah satunya, shalat tahajud atau qiyamul lail.
Shalat tahajud akan membuat pelakunya mencapai kedudukan yang terpuji. Di sisi Allah. Di dunia ini hingga di akhirat nanti.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’ : 79)Rasulullah mengajarkan kepada setiap pasangan pernikahan di bawah naungan iman untuk saling membangunkan agar keduanya bisa shalat tahajud. Dan beliau mendoakan pasangan itu dengan doa yang luar biasa, yang sebenarnya dicari-cari dan dirindukan oleh setiap orang dalam kehidupan pernikahan.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ رَشَّ فِى وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى رَشَّتْ فِى وَجْهِهِ الْمَاءَ“Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan istrinya lalu sang istri juga shalat. Bila istri tidak mau bangun, ia percikkan air ke wajahnya. Semoga Allah juga merahmati seorang perempuan yang bangun di waktu malam lalu ia shalat dan ia pun membangunkan suaminya. Bila suami enggan untuk bangun, ia pun memercikkan air ke wajahnya.” (HR. An Nasa’i. Hadits senada juga diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi)
Inilah doa Rasulullah. Semoga Allah merahmati suami yang shalat malam lalu membangunkan istrinya untuk shalat pula. Semoga Allah merahmati istri yang shalat malam lalu membangunkan suaminya untuk shalat pula. Karena kedua pasangan pernikahan di bawah naungan iman biasa saling membangunkan untuk shalat malam, keduanya-duanya didoakan oleh Rasulullah. Dan doa Rasulullah pasti dikabulkan oleh Allah. Sehingga bisa dipastikan, mereka berdua akan mendapat rahmat dari Allah.
Rahmat atau rahmah itu luas. Secara sederhana artinya adalah kasih sayang Allah. Tetapi dalam bab pernikahan, rahmah juga berarti kasih sayang antara suami istri karena kasih sayang Allah. Artinya, mereka menjadi semakin cinta, bukan karena pertimbangan fisik dan kecantikan, tetapi karena sudah ditiupkan ruh kasih sayang Allah. Kita lihat istilah Al Qur’an dalam tujuan pernikahan: sakinah, mawaddah wa rahmah. Mawaddah adalah cinta dengan alasan fisik, yang membuat seorang suami berhasrat dan bersyahwat pada istrinya, yang membuat istri berhasrat dan bersyahwat pada suaminya. Sedangkan rahmah adalah cinta yang lepas dari pertimbangan fisik. Dan inilah yang melanggengkan pernikahan hingga ujung usia, meskipun suami istri telah menjadi kakek nenek yang tidurnya saling memunggungi.
Betapa indahnya pernikahan di bawah naungan iman…
Sumber : bersamadakwah.net