178 - Beberapa orang yang menjadi kecanduan karena minuman kebanyakan tidak suka air putih atau air mineral yang hambar. Bahkan parahnya ketika tidak enak badan atau sakit, ada yang sembarangan mengambil minuman softdrink sebagai paduan minum obat.
Jika Anda minum obat flu dengan coca cola, sebaiknya hati-hati dengan reaksi kimianya, karena akan membentuk zat berbahaya. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering tanpa sadar melanggar pantangan, tapi perlu diketahui, kebiasaan makan/minum yang tampak wajar itu juga akan menghancurkan kesehatan tanpa kita sadari.
Berikut beberapa pantangan yang sebaiknya Anda hindari untuk menjaga tubuh Anda tetap sehat:
Jangan minum obat flu bersama coca cola
Bagi Anda yang suka minum coca-cola setiap hari, mungkin akan berpikir seperti ini: hanya minuman softdrink, mana mungkin membahayakan (kesehatan)? Coca-cola adalah minuman berkarbonasi, obat flu biasa ala barat, pada dasarnya mengandung kafein, acetaminophen (alkali-zat basa larut air), kedua komposisi ini mungkin akan mengalami reaksi kimia dengan asam karbonat (bersifat asam) dalam minuman coke, yang akan membentuk zat berbahaya.
Kadar kokaina dalam kafein dan coke, akan meningkatkan efek stimulan dari Ibuprofen dan sebagainya yang terkandung dalam obat flu terhadap mukosa lambung, bahkan akan menyebabkan gastrorrhagia (pendarahan perut), perforasi lambung. Jadi sebaiknya atau bahkan pantang diminum secara bersama.
Jus jeruk dapat mengurangi khasiat obat
Selain itu, ketika Anda minum obat, jus grapefruit (jus jeruk bali/keprok) juga dapat menyebabkan dampak negatif. Satu gelas jus jeruk berisi 200 ~ 300c.c dapat memengaruhi penyerapan fungsi metabolisme dari obat dan obat-obatan tertentu itu di dalam tubuh, kemungkinan dapat meningkatkan konsentrasi obat dalam darah, sehingga terjadi efek samping, atau mengurangi khasiat dari obat itu sendiri.
Obat umum yang biasa dikonsumsi, misalnya : obat Plendil, Lipitor, Prepulsid, Sepirone, Tegretol, Neora dan Sporanox dan sebagainya itu akan berinteraksi dengan jus jeruk dan memengaruhi obat.
Minum vitamin C kemudian makan udang sama saja dengan mengonsumsi arsenic
Seorang mahasiswi di Taiwan mati mendadak setelah makan malam, setelah diperiksa oleh dokter terkait ditemukan, mahasiswi itu banyak makan udang tidak lama setelah minum (obat) vitamin C, sehingga menyebabkannya mati keracunan. Karena udang dan makanan jenis lain yang bertulang rawan mengandung senyawa Arsenic Pentoxide’ (As2O5) dengan konsentrasi yang jauh lebih tinggi. Karena efek kimiawi, dimana ketika minum vitamin C lalu makan udang secara bersamaan, akan menyebabkan Arsenic Pentoxide’ (As2O5) yang semula tidak beracun itu menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yang sangat beracun, dan inilah yang dikenal oleh kita sebagai arsenik.
Secara klinis, dalam waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam, mereka yang keracunan arsenik akut itu akan mengalami gejala. Gejala klinis keracunan arsenic yang tipikal, termasuk gagal jantung, depresan sistem saraf pusat dan bahkan kematian mendadak.
Arsenik berfungsi sebagai racun yang dapat melumpuhan pembuluh darah halus, menghambat aktivitas enzim sulfhidril, menyebabkan nekrosis pada jantung, hati, ginjal, hyperemia usus, dan sel epitelial, telangiectasia (membesarnya pembuluh kapiler) yang memicu perdarahan, hingga pada akhirnya keracunan dan tewas.
sumber : seputaredukasi.com