178 - Seorang anggota Polrestabes Semarang dikeroyok sekitar 10 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang saat penertiban pedagang di kawasan Jalan Pahlawan Semarang.
Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Burhanudin membenarkan insiden yang terjadi pada Minggu (26/6) malam tersebut. Hal itu terjadi akibat kesalahpahaman antara anggota Satpol PP dan anggota Polsek Semarang Barat bernama Brigadir Satu Wahyu Prasetya memiliki usaha kaki lima di sekitar Jalan Pahlawan Semarang.
Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Burhanudin membenarkan insiden yang terjadi pada Minggu (26/6) malam tersebut. Hal itu terjadi akibat kesalahpahaman antara anggota Satpol PP dan anggota Polsek Semarang Barat bernama Brigadir Satu Wahyu Prasetya memiliki usaha kaki lima di sekitar Jalan Pahlawan Semarang.
"Sudah ada laporan, proses hukum jalan terus," ujar Burhanudin, Senin (27/6).
Dia menuturkan para anggota Satpol PP tersebut menggunakan atribut seragam saat terjadi insiden. Pengeroyokan berujung pada penganiayaan bermula ketika Satpol PP menertibkan pedagang kaki lima di kawasan Jalan Pahlawan Semarang pada Minggu (26/6) malam.
Salah satu pedagang kaki lima yang ditertibkan itu yakni penjual sosis diketahui milik Briptu Wahyu Prasetya. Korban sempat terlibat adu mulut ketika barang dagangannya diangkut oleh Satpol PP.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala serta kerusakan barang dagangannya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Semarang Endro Martantono mengatakan anak buahnya melakukan tugas penertiban di Jalan Pahlawan saat itu.
Salah satu pedagang kaki lima yang ditertibkan itu yakni penjual sosis diketahui milik Briptu Wahyu Prasetya. Korban sempat terlibat adu mulut ketika barang dagangannya diangkut oleh Satpol PP.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala serta kerusakan barang dagangannya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Semarang Endro Martantono mengatakan anak buahnya melakukan tugas penertiban di Jalan Pahlawan saat itu.
"Petugas sudah menyampaikan teguran terhadap pedagang sosis yang dimaksud," jelasnya dikutip dari Antara.
Saat kejadian, lanjut dia, Satpol PP yang bertugas menggunakan seragam meski sebagian dari mereka masih berstatus tenaga alih daya atau pegawai kontrak.
sumber : merdeka.com