Asidosis VS Food Combining?



Disadur dari status facebook nya Elsa Salsabila (dengan sedikit editan agar mudah dipahami)

Pernah dengar atau tau tentang "Kondisi Asidosis"? Kondisi Asidosis adalah kondisi di mana keasaman tubuh sudah terlalu tinggi sehingga tubuh rentan terhadap penyakit.

Gejala-gejala awal asidosis adalah berikut ini :
  • Sering sakit kepala atau migren
  • Asma, sinusitis, mudah alergi
  • Sering pilek, batuk, flu
  • Jerawat, bisul, kulit kusam, eksim, dan penyakit kulit lainnya
  • Sering sakit maag, kembung, atau sembelit
  • Keputihan
  • Napas dan keringat bau
  • Sering nyeri otot dan persendian
  • Lesu kronis
  • Kelebihan berat badan

Lalu, bagaimana cara kita mengatasi "Kondisi Asidosis" tersebut? Salah satu caranya adalah mengubah pola makan. Mengubah pola makan seperti mengubah budaya. Bagaimana caranya tubuh yang asam bisa cenderung berubah menjadi basa. Sebagian orang menyebut dengan "Food Combining".

Bukan Program diet-dietan menahan lapar, bukan program kurus-kurusaan, dan bukan program dengan tujuan mengobati. Food Combining (atau FC) adalah POLA MAKAN HARIAN (Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam) yang mencari keseimbangan dalam tubuh, yang bertujuan untuk membentuk PH darah yang netral antara acid-base (asam-basa), dan mengkondisikan Homeostatis tubuh (Homeostasis = kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja optimal untuk memenuhi semua kebutuhan tubuh.)

Potential hydrogen(PH) diwakili oleh dua kutub di angka 1 untu Asam (Acid) dan 14 untuk Basa (Alkali). PH darah dan tubuh yang sehat berada pada titil 7,35-7,45 sehingga disebut Homeostasis seperti di atas. Kenapa parameternya melalui PH tubuh? Simple, Karena kondisi tubuh yang sehat dengan fungsi yang normal, memiliki PH netral.

Lalu, kenapa harus metode Food Combining?

Masalahnya adalah, paduan dan pola makan dewasa ini cenderung menghasilakan PH ke arah yang asam (acid), dan menjadi pemicu masalah-masalah kesehatan dari yang ringan hingga yang fatal.

Solusinya?

Mengembalikan kadar PH menjadi netral, dengan mengkonsumsi asupan pembentuk basa seperti buah dan sayuran sayuran segar, dan menghindari atau setidaknya meminimalkan asupan pembentuk asam.

Rumit?

Tidak juga, dasarnya hanya perlu memperhatikan padu padan asupan makanannya, cara mengkonsumsinya, dan waktu yang tepat untuk mongkonsumsinya. Semua dapat diterapkan dengan "sedikit memodifikasi" asupan dan kebiasaan makanan harian.

Sedikit reminder untuk pola dasar dari Food Combining :

  • Konsumsi air hangat dengan perasan jeruk nipis/lemon sesaat setelah bangun pagi dalam keadaan perut kosong. Sebagai tonik/penguat alami untuk si liver setelah semalam bekerja berat mencerna makanan.
  • 15 menit hingga 1 jam kemudian Sarapan HANYA buah-buahan pagi hari hingga menjelang siang, agar tidak membebani saluran cerna di fase "pembuangan". Seperti yang dicontohkan Rasul, memakan buah dalam keadaan perut kosong.
  • Makan siang dan malam bebas sepanjang pola makan dipatuhi. Pola makan yang benar secara food combining adalah :
          Karbo/pati + sayuran segar (mentah)
          Protein Nabati + karbo/pati
          Protein hewani + hanya sayuran segar (mentah)
        Menghindari mempertemukan Karbohidrat Pati dengan Protein Hewani. Pertemuan keduanya dalam satu waktu makan akan memberatkan saluran cerna dan akan menghasilkan PH tubuh asam.

  • Minum hanya air putih berkualitas 2.5-3 liter perhari, hindari minum berlebihan setelah makan. Minuman ber PH basa seperti air mineral diberi irisan lemon/jeruk nipis
  • Kunyahan yang banyak; membantu meringankan dan mengoptimalkan kualitas asupan makanan. 40-70 kunyahan seperti Rasulullaah (dan itulah yang membuat kenyang bergizi).

Juga perlu dipahami sedikit mengenai SIKLUS harian tubuh manusia terkait pola makannya :

  • Pukul 04.00-12.00 : masa pembuangan (melalui kotoran, urine, keringat, napas) ekslusif hanya sarapan buah.
  • Pukul 12.00-20.00 : masa pencernaan
  • Pukul 20.00 - 04.00 : masa penyerapan (sel tubuh diperbaharui dan diperbaiki).

Apapun yang menjadi asupan harian akan menentukan kualitas kesehatan. Termasuk berat badan, yang akan mencari titik berat idealnya secara otomatis.

Sedikit penjelasan, tentang mengapa Food Combining yang menyarankan banyak mengkonsumsi Raw Veggie (sayuran mentah). Karena Raw Veggie (sayuran mentah) itu mengikat racun-racun yang terjebak dalam sel terdalam, di dalam tubuh kita. 

Selama ini kita gak pernah keracunan sama racun-racun tersebut (yang berasal dari makanan, polusi udara, make up, racun yang berasal dari pikiran, dan lain sebagainya), karena racun-racun tersebut ini gak beredar di tubuh karena diikat sama lemak serta air.

Begitu racunnya dikeluarin (merembes lewat dinding usus, lalu keluar lewat BAB yang warnanya gelap, hijau gelap, coklat gelap, atau kehitaman), akhirnya lemak pun ikut luruh, air pun dikeluarin lewat urin (makanya kita cenderung gampang PIPIS), jadinya kita lama-lama KURUS dengan sendirinya.

Kenapa mentah? Karena penelitian Hiromi Shinya, yang dicerna oleh usus adalah enzim. Ketika sayuran terkena suhu 40derajat celcius, maka enzimnya hilang.

Dan ternyata di al Qur'an juga ada ayatnya tentang anjuran mengkonsumsi makanan mentah, ini dia ...
Q.S. Al Baqarah : 61 : ... Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti : sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.

Ternyata itulah yang dapat membuat kita AWET MUDA


Sumber : buku "Food Combining" karya bu Andang Gunawan. Dan foodcombiningindonesia[dot]co[dot]id


Asidosis VS Food Combining? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Devita Puteri