178 - Charlotte Fitzmaurice, ibu dari seorang gadis berusia 12 tahun ini memohon agar hidup putri yang dicintainya segera diakhiri. Didengar sekilas, mungkin keputusan seperti ini terkesan begitu jahat dan benar-benar egois, namun memang sulit dibayangkan jika berada di posisinya saat itu.
Sejak lahir, putri Charlotte, Nancy, telah mengalami banyak kelainan. Nancy kecil terlahir dengan kebutaan, bukan saja itu, bayi kecil ini juga mengidap penyakit meningitis, hydrocepalus dan septicemia dimana karena kondisi penyakit yang terus menggerogoti tubuhnya ini, membuat Nancy kecil tak bisa berjalan, makan dan minum bahkan berbicara. Melihat kondisi seperti ini sejak putri kecilnya dilahirkan, tak lantas membuat Charlotte malu dan berputus asa, dirinya tetap menerima apapun kondisi Nancy putri kecilnya pada saat itu.
Hidup Nancy bisa dibilang begitu menderita, hidupnya hanya digantungkan pada perawatan medis, selang-selang dan bantuan oksigen. Bahkan Nancy hanya bisa bertahan hidup dan mendapatkan asupan nutrisi dari mengkonsumsi makanan cair khusus dari rumah sakit di London.
Hal seperti ini tentunya menjadi pukulan yang berat bagi ibu Nancy, apalagi ketika melihat putri kecilnya harus mendapatkan perawatan yang bisa menyakiti tubuhnya seperti injeksi untuk menyembuhkan meningitis dan lain sebagainya. Apalagi ketika ibu Nancy harus dihadapkan pada kesakitan putrinya yang mengeluhkan sakit dengan perawatan yang dilakukan pada tubuhnya. Mendengar cerminan keluhan sang anak, ibu Nancy tak dapat berbuat banyak, hal tersebut semata-mata ia lakukan untuk membuat anaknya agar bisa bertahan hidup. Tak jarang ibu Nancy dibuat menangis semalaman saat Nancy tertidur meratapi nasib anaknya yang begitu menderita sejak dirinya dilahirkan.
Ku Perjuangkan Hidup Puteriku Selama 12 Tahun
Namun dengan semangat dan harapan Charlotte untuk membuat putri kecilnya agar tetap bertahan, ia terus tegar menghadapi segala cerminan kesulitan. Hal ini dibuktikan dengan Nancy yang masih tetap bertahan hingga ia tumbuh menjadi gadis kecil berusia 12 tahun. Tergambar dalam sebuah foto yang diunggah ke dunia maya, raut wajah Nancy terlihat begitu riang, meskipun ia sedang berjuang melawan segala penyakit dalam tubuhnya, nyatanya ia masih bisa menunjukan pada dunia sebuah senyuman riang dari bibirnya yang kecil.
Dengan telaten, setiap harinya ibu Nancy selalu mengenalkan Nancy tentang hal-hal yang baru, tak jarang pula, Charlotte ibu Nancy mengajaknya mengobrol dan bercanda. Hari-hari yang dilewati Nancy bersama dengan sang ibu terbilang begitu menyenangkan, meskipun Nancy berada dalam keterbatasan dan kesulitan. Nampak Charlotte begitu mencintai dan menyayangi putri kecilnya dan rela melakukan apa saja demi membuatnya nyaman dan senang.
Aku Berdoa Semoga Tuhan Segera Menjemputmu Sayangku
Sayangnya, setelah mengalami masa-masa yang begitu berat dengan putrinya selama bertahun-tahun, sang ibu mulai menyerah dan tak lagi melihat semangat hidup dalam cerminan diri Nancy. Hal inilah yang membuat sang ibu tak tega melihat putrinya terus terkungkung antara hidup dan matinya.
"Anakku seperti bukan lagi dirinya, ia nampak seperti sebuah kerangka." ungkap, sang ibu, Charlotte sebagaimana dikutip dari metro.co.uk, Sinar pada matanya kini telah lenyap, yang ia inginkan hanyalah kedamaian."
Sehingga pada akhirnya ibu Nancy dan ayahnya, David Wise mengajukan permohonan agar hidup putrinya segera diakhiri.
Pengadilan setempat akhirnya mengabulkan keinginan sang ibu untuk membiarkan kehidupan putri tercintanya berakhir. Sehingga cairan khusus yang biasa diberikan kepada Nancy akhirnya diberhentikan dan tak lagi diberikan padanya.
Hal ini dilakukan sang ibu, karena dirinya tak lagi tega melihat perjuangan putrinya melawan berbagai penyakit yang di deritanya, apalagi penderitaan ini telah ditanggungnya selama hidupnya. Charlotte, berharap semoga ini menjadi keputusan terbaik, ia dan sang suami pun dengan terpaksa merelakan kepergian putri tercintanya untuk pergi selama-lamanya.
Selamat Jalan Puteriku, Semoga Engkau Tenang Disana
Keputusan yang diambil Charlotte ini, akhirnya mengantarkan Nancy pada kematiannya. Gadis kecil ini akhirnya tutup usia pada Agustus silam. Kisah hidupnya yang begitu singkat memang dihiasi dengan kisah haru yang begitu menyayat hati. Sang ibu, Charlotte pun harus menderita sepanjang hidupnya karena mengambil keputusan berat ini.
Kita doakan saja semoga ibu Nancy diberi ketabahan dan kebesaran hati dalam merelakan kepergian puteri tercintanya.
Semoga kita juga dapat mengambil pelajaran dari kisah ini, dengan tidak mudah putus asa dan terus bekerja keras.
sumber : cerminan.com