178 - SURAT Al Ikhlas, seperti halnya surat-surat yang lain juga mempunyai banyak rahasia yang terkandung di dalamnya. Dinamakan surat Al Ikhlas, karena dia menyelamatkan orang yang membacanya dari kesulitan dunia akherat, dari kesulitan sakarotul maut, dari kesulitan kegelapan malam serta dari semua ada problem resiko di hari kiamat.
Ternyata ada saat tertentu yang dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas. Selanjutnya sembilan saat yang dianjurkan untuk mengamalkan surat Al-Ikhlas :
Pertama : waktu pagi serta sore hari
Ternyata ada saat tertentu yang dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas. Selanjutnya sembilan saat yang dianjurkan untuk mengamalkan surat Al-Ikhlas :
Pertama : waktu pagi serta sore hari
Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah shalat? ” Tetapi sedikitpun saya tak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah“. Namun sedikit pun saya tak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah“. Tetapi sedikit pun saya tak berkata-kata. Lalu beliau bersabda, “Katakanlah“. Hingga saya berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang perlu saya katakan? ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah (bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL A’UDZU BIRABBINNAAS DAN QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ saat sore serta pagi sebanyak tiga kali, jadi dengan ayat-ayat ini akn mencukupkanmu (menjagamu) dari semua keburukan. ” (HR. Abu Daud no. 5082 dan An Nasai no. 5428. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Kedua : sebelum tidur
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika ada di tempat tidur di tiap-tiap malam, beliau mengumpulkan ke-2 telapak tangannya lantas ke-2 telapak tangan itu ditiup serta dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) serta ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Lalu beliau mengusapkan ke-2 telapak tangan tadi pada anggota badan yang dapat dijangkau dimulai dari kepala, muka, serta badan sisi depan. Beliau lakukan yang sekian sebanyak tiga kali. ” (HR. Bukhari no. 5017)
Ketiga : saat ingin meruqyah (membaca do’a serta wirid untuk penyembuhan saat sakit)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan tidur, beliau bakal meniupkan ke telapak tangannya sembari membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al Ikhlas) serta Mu’awidzatain (Surat An Naas serta Al Falaq), lalu beliau mengusapkan ke wajahnya serta seluruh badannya. Aisyah berkata, “Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti saat beliau hendak tidur, -pen). ” (HR. Bukhari no. 5748)
Keempat : wirid seusai shalat (sesudah salam)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat diakhir shalat (setelah salam). ” (HR. An Nasai no. 1336 serta Abu Daud no. 1523. Syaikh Al Albani menyampaikan kalau hadits ini shahih). Yang disebut mu’awwidzaat yaitu surat Al Ikhlas, Al Falaq serta An Naas seperti disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fathul Bari, 9/62)
Kelima : dibaca saat kerjakan shalat sunnah fajar (qobliyah shubuh)
“Sebaik-baik surat yang di baca saat dua raka’at qobliyah shubuh yaitu Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) serta Qul yaa ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun). ” (HR. Ibnu Khuzaimah 4/273. Syaikh Al Albani mengatakan dalam Silsilah Ash Shohihah kalau hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shohihah no. 646). Hal ini dapat dikuatkan dengan hadits Ibnu Mas’ud yang bakal disebutkan pada point tersebut.
Keenam : dibaca saat kerjakan shalat sunnah ba’diyah maghrib
“Aku tidak bisa menghitung karena begitu kerap saya mendengar bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat pada shalat dua raka’at ba’diyah maghrib serta pada shalat dua raka’at qobliyah shubuh yakni Qul yaa ayyuhal kafirun (surat Al Kafirun) serta qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash). ” (HR. Tirmidzi no. 431. Syaikh Al Albani mengatakan kalau hadits ini hasan shahih)
Ketujuh : dibaca saat mengerjakan shalat witir tiga raka’at
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada raka’at pertama : Sabbihisma robbikal a’la (surat Al A’laa), pada raka’at ke-2 : Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), serta pada raka’at ketiga : Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) serta mu’awwidzatain (surat Al Falaq serta An Naas). ” (HR. An Nasai no. 1699, Tirmidzi no. 463, Ahmad 6/227)
Kedelapan : dibaca saat mengerjakan shalat Maghrib (shalat harus) pada malam jum’at
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam umum saat shalat maghrib saat malam Jum’at membaca Qul yaa ayyuhal kafirun’ serta ‘Qul ‘ huwallahu ahad’. ” (Syaikh Al Albani dalam Takhrij Misykatul Mashobih (812) mengatakan kalau sanad hadits ini shahih)
Kesembilan : ketika shalat dua rak’at di belakang maqom Ibrahim sesudah thowaf
“Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jadikan maqom Ibrahim pada dianya serta Ka’bah, lantas beliau kerjakan shalat dua raka’at. Dalam dua raka’at itu, beliau membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas) serta Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun). Dalam kisah yang lain dikatakan, beliau membaca Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun) serta Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas). ” (Disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Hajjatun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal. 56)
Meskipun ada anjuran 9 saat diatas. Namun membaca surat Al-Ikhlas tidaklah terpaku pada 9 waktu itu. Di mana juga kapanpun bisa membaca surat Al-Ikhlas sebagai bentuk dzikir kepada Allah SWT.
Wallahu a’lam... Semoga bermanfaat
Sumber : mediaonline69.com
Sumber : mediaonline69.com