178 - Beberapa belas tahun lalu, masa-masa sekolah dasar sampai menengah pertama, dunia anak-anak dan remaja tidak sekompleks sekarang. Awal masa pubertas umumnya terjadi saat sudah masuk SMP. Namun herannya sekarang banyak anak cewek SD sudah mulai tumbuh payudara dan kemudian menangis saat dapat haid.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual. Sekarang ini, banyak kasus pubertas dini terjadi pada anak-anak, dimana salah satu faktor penyebabnya berasal dari asupan makanan.
Umumnya, masa pubertas dalam kehidupan dimulai saat anak berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.
Masa pubertas tiap anak terjadi dalam usia yang berbeda. Ada empat faktor yang mempengaruhinya, yakni lingkungan, psikis, fisik, serta gizi.
Rangsangan terbesar yang mempengaruhinya berasal dari audiovisual (TV) maupun pengaruh lingkungan. Prof. Alex menambahkan, masa pubertas dipengaruhi juga oleh gizi.
Lantas makanan seperti apa yang dapat memicu risiko terjadinya pubertas dini pada anak? Konsumsi ayam potong yang disuntik hormon ternyata dapat menyebabkan anak mengalami pubertas dini, terutama pada perempuan.
Selain daging sapi, daging ayam menjadi makanan hewani yang umum untuk dikonsumsi. Rasanya yang enak didukung dengan harga yang lebih murah dari sapi membuat daging ayam memiliki banyak penggemar. Selain itu, daging ayam juga mudah untuk diolah.
Namun sebuah penelitian yang dilansir dari jurnal Nutrifood Research Center menyarankan agar buah hati Anda tidak terlalu banyak mengonsumsi ayam. Alasannya?
Tak hanya alasan tersebut, USDA atau Departemen Pertanian di Amerika Serikat juga menemukan bahwa di dalam daging ayam terdapat kandungan growth promoter yang tadinya digunakan agar ayam cepat gemuk. Namun di dalam daging ayam ternyata juga terdapat residu ini yang jika dikonsumsi akan merangsang hormon pertumbuhan dalam tubuh manusia juga berlangsung lebih cepat.
Jika kadar gizi yang diberikan normal jelas tak masalah. Namun perlu dihindari memberikan anak terlalu banyak mengonsumsi daging hewani yang mengandung hormon.
Ada beberapa jenis daging tersebut yang banyak mengandung hormone, yakni ayam potong.
Aman memaparkan, sejauh ini sudah pernah ada penelitian di Amerika Latin yang meneliti hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi ayam potong terhadap risiko terjadinya pubertas dini.
Pubertas dini, lanjut Aman, bisa menjadi ancaman pada anak perempuan. Pasalnya, dapat mempengaruhi pola pikir dan otak. Akibatnya, anak akan mengalami peningkatan emosional, gangguan pelajaran, dan bahkan haid dini bisa berisiko menjadi keganasan.
Untuk mencegah terjadinya pubertas dini, Aman menganjurkan kepada para orang tua agar tidak terus menerus memberikan anak-anak makanan ayam yang kini sangat mudah ditemukan.
“Kalau bisa divariasikan. Terutama juga pada ayam-ayam yang diproses seperti nugget atau sosis. Karena kita tidak tahu sebetulnya, apa saja isi zat kimianya,” jelasnya.
Selain dari faktor makanan, pubertas dini kata Aman juga bisa disebabkan oleh banyak faktor diantaranya seperti gen, pestisida, kimia, dan polusi.
Pubertas dini, lanjut Aman, tidak boleh dibiarkan dan harus segera diobati karena ini adalah penyakit. Ia juga berpesan kepada para orang tua agar memberikan makan yang sehat dengan cara mengenalkan makanan yang diolah alami seperti sayuran dan buah-buahan, dan mengurangi mengonsumsi makanan yang diproses.
Internet, sosial media dan mudahnya akses informasi yang dapat anak peroleh, juga pergaulan yang semakin bebas di mana orang tua semakin cemas dalam menentukan batas antara yang pantas dan tidak pantas, semakin mengamini bahwa DUNIA ANAK-ANAK KITA TIDAK LAGI SEDERHANA. Mereka adalah tubuh dan pribadi yang harus selalu kita jaga dan kita arahkan agar tidak terjerumus dalam hal yang mengundang kemudharatan, dan itu adalah PR yang tidak mudah di era gombalisasi sekarang ini. Pastikan anak-anak mendapat penjelasan dan pemahaman yang benar tentang diri mereka yang wajib mereka ketahui.
Jangan biarkan mereka menjadi remaja yang hanya jejingkrakan dan super histeria kala melihat idola mereka beraksi, dan hanya bisa menggeleng tak tahu saat harus mandi wajib pasca menstruasi karena tak hapal, bahkan tak tahu apa niat mandi dan bagaimana caranya.
Sumber : pintarin.com
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual. Sekarang ini, banyak kasus pubertas dini terjadi pada anak-anak, dimana salah satu faktor penyebabnya berasal dari asupan makanan.
Umumnya, masa pubertas dalam kehidupan dimulai saat anak berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.
Masa pubertas tiap anak terjadi dalam usia yang berbeda. Ada empat faktor yang mempengaruhinya, yakni lingkungan, psikis, fisik, serta gizi.
“Semakin cepat rangsangan terjadi pada diri anak, masa pubertas semakin cepat terjadi. Hal tersebut diungkapkan Prof. Dr. dr Alex Pangkahila M.Sc, Sp.And, FSS, Seksolog dan Androlog dari Fakultas Kedokteran Unud Denpasar.
Rangsangan terbesar yang mempengaruhinya berasal dari audiovisual (TV) maupun pengaruh lingkungan. Prof. Alex menambahkan, masa pubertas dipengaruhi juga oleh gizi.
Lantas makanan seperti apa yang dapat memicu risiko terjadinya pubertas dini pada anak? Konsumsi ayam potong yang disuntik hormon ternyata dapat menyebabkan anak mengalami pubertas dini, terutama pada perempuan.
Selain daging sapi, daging ayam menjadi makanan hewani yang umum untuk dikonsumsi. Rasanya yang enak didukung dengan harga yang lebih murah dari sapi membuat daging ayam memiliki banyak penggemar. Selain itu, daging ayam juga mudah untuk diolah.
Namun sebuah penelitian yang dilansir dari jurnal Nutrifood Research Center menyarankan agar buah hati Anda tidak terlalu banyak mengonsumsi ayam. Alasannya?
"Dibandingkan dengan ayam kampung, ayam broiler mengandung lemak yang lebih tinggi. Tentunya dengan tingginya lemak di dalam ayam broiler tersebut maka timbunan lemak dalam tubuh juga semakin banyak. Dikombinasikan dengan makanan tinggi lemak lainnya, maka buah hati Anda bisa berisiko tinggi untuk terkena pubertas dini yang berarti menopause pun juga bisa datang dengan cepat," jelas penelitian ini.
Tak hanya alasan tersebut, USDA atau Departemen Pertanian di Amerika Serikat juga menemukan bahwa di dalam daging ayam terdapat kandungan growth promoter yang tadinya digunakan agar ayam cepat gemuk. Namun di dalam daging ayam ternyata juga terdapat residu ini yang jika dikonsumsi akan merangsang hormon pertumbuhan dalam tubuh manusia juga berlangsung lebih cepat.
Jika kadar gizi yang diberikan normal jelas tak masalah. Namun perlu dihindari memberikan anak terlalu banyak mengonsumsi daging hewani yang mengandung hormon.
Ada beberapa jenis daging tersebut yang banyak mengandung hormone, yakni ayam potong.
“Jika ayam tersebut diberikan suplemen untuk mempercepat pertumbuhan. Dagingnya dapat mempengaruhi masa pubertas anak jika itu dimakan,” ujar dr. Aman Bakti Pulungan, Sp.A (K), Ketua Unit Kelompok Kerja Endokrinologi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokeran Universitas Indonesia (FKUI).
"Jadi itu yang kita sebut namanya endocrine distractor, suatu zat kimia yang mendestruksi menganggu sistem endokrin tubuh," lanjutnya.
Aman memaparkan, sejauh ini sudah pernah ada penelitian di Amerika Latin yang meneliti hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi ayam potong terhadap risiko terjadinya pubertas dini.
Pubertas dini, lanjut Aman, bisa menjadi ancaman pada anak perempuan. Pasalnya, dapat mempengaruhi pola pikir dan otak. Akibatnya, anak akan mengalami peningkatan emosional, gangguan pelajaran, dan bahkan haid dini bisa berisiko menjadi keganasan.
Untuk mencegah terjadinya pubertas dini, Aman menganjurkan kepada para orang tua agar tidak terus menerus memberikan anak-anak makanan ayam yang kini sangat mudah ditemukan.
“Kalau bisa divariasikan. Terutama juga pada ayam-ayam yang diproses seperti nugget atau sosis. Karena kita tidak tahu sebetulnya, apa saja isi zat kimianya,” jelasnya.
Selain dari faktor makanan, pubertas dini kata Aman juga bisa disebabkan oleh banyak faktor diantaranya seperti gen, pestisida, kimia, dan polusi.
Pubertas dini, lanjut Aman, tidak boleh dibiarkan dan harus segera diobati karena ini adalah penyakit. Ia juga berpesan kepada para orang tua agar memberikan makan yang sehat dengan cara mengenalkan makanan yang diolah alami seperti sayuran dan buah-buahan, dan mengurangi mengonsumsi makanan yang diproses.
Internet, sosial media dan mudahnya akses informasi yang dapat anak peroleh, juga pergaulan yang semakin bebas di mana orang tua semakin cemas dalam menentukan batas antara yang pantas dan tidak pantas, semakin mengamini bahwa DUNIA ANAK-ANAK KITA TIDAK LAGI SEDERHANA. Mereka adalah tubuh dan pribadi yang harus selalu kita jaga dan kita arahkan agar tidak terjerumus dalam hal yang mengundang kemudharatan, dan itu adalah PR yang tidak mudah di era gombalisasi sekarang ini. Pastikan anak-anak mendapat penjelasan dan pemahaman yang benar tentang diri mereka yang wajib mereka ketahui.
Jangan biarkan mereka menjadi remaja yang hanya jejingkrakan dan super histeria kala melihat idola mereka beraksi, dan hanya bisa menggeleng tak tahu saat harus mandi wajib pasca menstruasi karena tak hapal, bahkan tak tahu apa niat mandi dan bagaimana caranya.
Sumber : pintarin.com