Gambar di atas adalah gambar "mata-satu" sebuah lambang yg di percaya sebagai simbol Dajjal, para agen2 Dajjal menggunakan simbol tsb untuk menandai anggotanya. tapi itu baru sebatas "katanya"
Baru2 ini media sosial ramai membicarakan kafe milik putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming. Pasalnya, dalam foto yang beredar, dalam kafe itu terpampang foto orang bermata satu yang diyakini sebagai simbol Dajjal. seperti pada gambar di bawah ini :
coba anda perhatikan gambar di atas dan gambar pada dinding cafe tsb, apakah ada kesamaan ?
Gibran yang berhasil mandiri dengan usaha katering “Cili Pari” kini bisnisnya merambah ke cafe. Nama cafenya sih bukan seperti pada judul tulisan ini. Cafe Gibran namanya Markobar yang menu khasnya adalah martabak manis. Nah ada isu bahwa dinding cafe Gibran berhias wajah kepala manusia bermata satu yang dalam Islam itu identik dengan wajah dajjal.
terlepas apa niat gambar tersebut Gibran (anak sulung Jokowi) sebagai pemilik cafe telah berhasil secara marketing, bagaimana tidak ? cuma modal gambar "mata satu" di dinding cafe nya. Dia bisa membuat kafe nya terkenal dalam sekejap mata, padahal kalo mau pake cara marketing biasa, butuh waktu bertahun2 dan uang yg tidak sedikit.
Tapi namanya juga Gibran anak presiden di negara yang mayoritas penduduknya Islam, Gibran seharusnya mengerti simbol-simbol yang dilarang dalam umat Islam. Dalam Islam memang dilarang menggambar makhluk hidup. Ada hadist yang mengatakan hal itu.
Tetap semangat mas Gibran. Salut saya dengan kegigihan dan keuletan mas Gibran sebagai anak muda yang berwirausaha. Ini bisa menjadi contoh bagi anak muda di seluruh indonesia. Dari pada mengemis-ngemis mencari kerja, lebih baik membuka lapangan pekerjaan sendiri seperti mas Gibran ini, sengaja atau tidak tapi saya kagum dengan kejelian nya melihat peluang, cafe yg baru dia buka langsung ramai karena mendapat liputan luas dari media2 besar online, dan semua itu gratis. media butuh berita, Gibran memberikan nya dengan gambar "mata satu".... kemudian bisa di bayangkan keuntungan yg dia raup.
Akhir kata, masyarakat kita ini memang jenis masyarakat yg berisik di social media, mudah di giring opini nya, ini adalah makanan empuk para wartawan media online, anda akan kaget bila saya "buka rahasia" berapa uang yg bisa mereka raup dari berita. Hanya bermodal susunan kata yg dibuat bombastis, padahal itu hal remeh saja, cuma di buat sebegitu penting, jadi saran saya pilih2lah berita yg ingin anda share di akun social media anda, pastikan itu bermanfaat.
